Pilih Bahan Kemasan Produk Sesuai Kebutuhan Usaha Anda
01.01
Secara umum kemasan produk atau packaging diartikan sebagai bagian paling luar dari suatu produk. Kemasan produk
berfungsi untuk membungkus produk tersebut demi menghindari pengaruh
buruk sinar matahari berlebih, guncangan dan benturan dengan benda lain,
kelembaban yang tidak sesuai serta pengaruh handling yang tidak benar.
Kemasan produk membuat image bagi produknya, sehingga sering kali
kemasan dibuat sedemikian unik dan menarik sehingga pesan yang akan
disampaikan bisa ditangkap oleh pemakai produk.
Kemasan atau packaging selalu menjadi salah satu unsur yang sangat
penting bagi para produsen untuk menawarkan produknya, oleh sebab itu
kemasan produk tidak hanya sekedar menjadi pembungkus saja. Apapun jenis
produk yang akan Anda jual, dikala produk Anda kemas dengan unik dan
menarik maka dari kemasan tersebut tergambarkan kulitas, benefit, nilai
dan merek produk yang dijual.
Pemilihan bahan kemasan sangat penting karena pada setiap produk yang
akan dikemas memiliki sifat yang berbeda-beda. Selain itu penting juga
untuk mengetahui sifat bahan pengemas yang digunakan dan tujuan dari
pengemasan, apakah pendistribusian untuk retail atau jarak jauh. Kemasan
produk harus kuat namun tetap fleksibel untuk dibuat menjadi berbagai
bentuk desain kemasan.
Secara umum ada 6 jenis bahan dasar yang biasanya digunakan untuk
bahan dasar pembuatan kemasan produk, diantaranya adalah sebagai berikut
:
1. Kemasan Kertas
Kertas adalah salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat
kemasan produk dengan proses Sulfatasi. Sifat-sifat penting dari kertas
untuk bahan kemasan adalah ketahanan terhadap bau, permeabilitas
terhadap uap air, ketahanan terhadap asam dan alkali, aroma dan gas
serta ketahanan terhadap lemak dan minyak.
2. Kemasan Kaleng
Kaleng merupakan lembaran baja yang dibalut timah (Sn) dengan kadar
yang tidak lebih dari 1,00-1,25% dari berat kaleng itu sendiri. Namun,
bahan tersebut kadang-kadang dilapisi lagi oleh lapisan bukan metl demi
mencegah reaksi dengan makanan atau minuman di dalamnya.
3. Kemasan Gelas atau Kaca
Gelas merupakan material non-organik yaitu hasil dari proses
pendinginan tanpa melalui proses kristalisasi. Gelas adalah benda padat
yang tidak memiliki struktur seperti halnya logal dan juga keramik.
Namun, gelas juga mempunyai kekurangan dengan sifatnya yang mudah pecah.
4. Kemasan Alumunium Foil
Bahan kemasan ini berupa lembaran logam alumunium yang padat dan
tipis dengan ketebalan kurang dari 0,15 mm. Kombinasi alumunium foil
dengan bahan kemasan lain bisa mengahasilkan sebuah kemasan produk baru
yang mempunyai daya simpan tinggi, tidak mudah sobek bila tertusuk,
teknik penutupan mudah dan tahan dengan suhu sterilisasi yang tinggi.
5. Kemasan Plastik
Plastik adalah salah satu jenis kemasan produk yang paling sering
digunakan karena bahan ini paling mudah didapat dengan harga murah.
Namun, kemasan plastik memiliki efek buruk karena susah diterima oleh
alam. Selain itu, akibat dari penggunaan plastik yang tidak sesuai
dengan fungsinya juga dikhawatirkan akan terjadi perpindahan komponen
kimia dari kemasan plastik ke dalam makanan.
6. Kemasan Kayu
Kayu adalah bahan kemasan tertua yang sudah lama diketahui manusia.
Secara tradisional kemasan dari kayu digunakan untuk mengemas bebagai
produk padat maupun cair. Penggunaan kemasan dari kayu baik berupa peti,
tong kayu maupun palet sangat umum digunakan dalam transportasi
berbagai komoditas dan perdagangan intrenasional. Kemasan kayu pada
umumnya dipergunakan sebagai kemasan tersier yaitu untuk melindungi
kemasan yang ada di dalamnya. Kelebihan dari kemasan kayu yaitu
memberikan perlindungan mekanis dengan baik untuk bahan yang dikemas.
Pada prinsipnya kemasan produk harus bisa menarik perhatian para
konsumen baik secara visual, rasional maupun emosional. Sebuah desain
kemasn produk yang menarik juga mampu memberikan nilai tambah bagi
produk yang dikemasnya.